Berbeda
kalau kita pergi dengan travel agent yang semua sudah siap dan kita tinggal
duduk diam diurusin, kalau pergi dengan planning sendiri ada saja cerita yang
unik, aneh dan menjengkelkan sesaat walaupun kalau sudah lewat terasa lucu
sekali. Dan yang pasti semua bikin kita belajar terus dan terus.
Berikut
ini serba - serbi perjalananku dari Surabaya ke Kuala Lumpur dan Singapura.
-
Ternyata Air Asia itu pelit banget, masa orang yang booking tiket plus pesan
makan, minumnya air mineral gelas yang gelasnya itu nggak tahu gimana ukurannya
itu bisa separo ukuran normal. Sampai geleng- geleng, ada ya gelas ukurannya
segitu. Gak kesereten ta seng mangan.
-
Waktu di imigrasi baik di Malaysia maupun di Singapura lancar banget, nggak
ditanyain macam-macam bahkan ada yang cuma lihat paspor trus langsung dicap gak
pake ba bi bu.
-
Waktu tanya seorang ibu alamat Jl Pudu Lama, dengan baik ibu itu menjelaskan
dengan sabar tapi aku nggak paham blas sama yang diomongkan, ternyata walau
sama2 bahasa melayu tetap perlu terjemahan kayak nonton Upin dan Ipin.
-
Sempat terpikir di otak kalau tanya jalan jangan sampai sama orang india,
karena kalau ditanyain ndlahom dan gak jelas, tapi ternyata semua gak bisa
digeneralisasi seperti itu, waktu cari masjid pas tiba di Singapura dini hari
yang nunjukin satpam perempuan india. Dan yang kasih tau terminal bus yang
menuju Johor Baru ya dari etnis india dan dia nyuruh aku jalan dibelakangnya
ngikutin dia ke terminal padahal tujuan dia nggak kesitu.
-
Sambil nunggu jam 6 pagi waktu operasional MRT Singapura dan sehabis mandi dan
sholat subuh di masjid Sultan, aku putuskan untuk tiduran di bangku beton
samping masjid karena sudah tertulis tidak boleh tidur di dalam masjid.
Kemudian aku didekati sama kayak yang jaga masjid. Dia punya wajah agak arab
agak india gitu, dia nyuruh aku dan adikku naik ke lantai 3 karena disana bisa
tidur. Ya mungkin dia kasian kali ya liat cewek tidur di bangku beton. Lagi
enak tiduran eh dia tiba-tiba naik ke lantai tiga bikin kita kaget dan
secepat kilat pikiran bertanya, mau apa dia kok naik2 sudah tau ada cewek
tidur!. Olala ternyata dia kasih apel sama jeruk. Lalu dia turun dan kita siap2
tidur lagi. Eh gak taunya dia naik lagi. Aduh orang ini maksudnya apa
katanya tadi supaya bisa tidur kok naik-naik terus sih. Dia terus tanya-tanya darimana,
mau apa, apa ada teman, mau menginap dimana padahal tadi di depan masjid dia
sudah banyak tanya kan. Apa bahasa inggrisku kurang jelas habisnya dia gak bisa
melayu. Sampai akhirnya dia benar-benar turun dan gak lama aku putuskan untuk
pergi aja dari situ karena nggak nyaman. Di bawah aku ternyata lihat dia sedang
lihatin jalan raya. Entah apa yang dipikirkan. Biar dia agak menjengkelkan aku
putuskan untuk tanya namanya dan say thanks gimana2 dia udah kasih apel dan
jeruk. Dan tiba-tiba muncul di pikiran untuk menukar uangku ke dia barangkali dia
punya uang kecil atau koin. Eh apa memang bahasa inggrisku kacau sekali ya
sehingga dia nggak ngerti masa dia malah mau kasih uang ke aku dan adikku.
Walah wes gak lama-lama aku buru-buru say thanks dan cepat pergi. Uangnya gak kuambil
lah wong aku ada kok. Apa tampangku waktu itu begitu memelas ya…..
-
Jalan-jalan di Singapura itu gampang banget. Tapi kalau ngandalin MRT terus
kita gak tahu suasana kota karena MRT semua di bawah tanah. Tapi memang aku
milih itu karena sebelumnya gak belajar tentang rute bus. Oh ya kemana mana aku
bawa peta.
-
Waktu lagi nunggu MRT pernah di sapa seorang bapak-bapak. Tanya kita dari mana. Yang
akhirnya dia cerita kalau sudah bercerai dengan istrinya gara-gara berbeda agama.
Dan sampai sekarang belum menikah lagi karena trauma. Trus kita dikasih nomor
telepon supaya kalau kita perlu kemana mana di Singapura bisa telepon dia.
Maksudnya apa ya pak, apa Bapak travel agent atau sopir taxi? Hehehehe…
-
Waktu jalan nyari platformnya MRT jurusan Marina Bay pernah kita dibarengi
seorang anak muda dari Bangladesh yang terus ngajak ngobrol, tanya-tanya. Waktu
sudah sampai platform yang dituju eh dia bilang ini bukan platformnya tapi
masih disana. Terang aja aku ngeyel jelas sudah tertulis di sini tempatnya,
dan aku sudah bilang bahwa aku punya peta, eh dianya minta nomor telepon, gak
aku kasih, malah dia yang kasih ya udah aku catet aja, sesudah itu dia pergi.
Menjengkelkan!
-
Banyak yang bilang air minum di Singapura bisa langsung diminum langsung dari
keran, bahkan menurut pembantu rumah tangga asal Sulawesi di hostel yang aku
sewa bisa dari keran kamar mandi sekalipun. Ehm akhirnya minum juga lah aku
dari situ ternyata memang nggak bikin sakit perut sih tapi rasanya kurang
segar. Jadi menurutku tetep enak beli air mineral. Segar.
-
Makanan yang aku rasakan di Singapura dan Malaysia enggak ada yang enak
meskipun namanya nasi padang, nasi goreng atau mi goreng. Bumbunya rasa aneh.
Bahkan nasi di KFC pun nggak putih sekali kayak di Indonesia. Agak kurang cocok
rupanya aku sama masakan sana. Jadinya hari terakhir beli makanan tanpa bumbu.
Jadi nasi, ayam goreng, ikan goreng, tahu goreng. Yang aman-aman aja. Saran aku
bawa aja mi dari Indonesia atau kalau pergi berdua atau dengan beberapa teman
beli satu dulu buat dicicip, kalau enak baru beli lagi.
-
Untuk urusan transportasi public Malaysia dan
Singapura jauh lebih maju dari Indonesia. Apalagi Singapura yang MRT nya cepat,
bersih, nyaman dan terintegrasi. Malaysia pun meniru Singapura. Yah kalau
meniru hal yang baik kenapa enggak ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar