Jumat, 21 Agustus 2015

Ke Gunung Bromo Saat High Season

Tanggal 16 Agustus 2015 aku dan temanku, namanya Ika pergi ke gunung Bromo. Saat itu termasuk high season karena hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus jatuh di hari Senin. So, banyak sekali orang yang ingin berlibur ke gunung Bromo.

Sampai di terminal Bungurasih, kami menginapkan motor di sebuah tempat parkir. Biasanya parkir menginap hanya 5ribu semalam atau total 15ribu dengan biaya parkir dan titip helm. Tapi hari itu kami kena 35ribu. Lagi - lagi alasan hari libur panjang.

Naik bus patas AC bernama Ladju berbiaya 30ribu per orang. Perjalanan ke Probolinggo ditermpuh dalam 2 jam. Kami turun di terminal Banyuangga, Probolinggo. Kemudian kami naik mobil elf yang parkir di luar sebelah kiri terminal. Yang aku baca di blog orang lain biayanya 25ribu, tapi kena 35ribu. Mungkin aku baca blog yang sudah lama penulisannya hehehe... Satu elf berisi 15 orang dengan kalau tidak salah 5 atau 7 bule.

Elf melaju cepat menuju desa Cemorolawang, desa terdekat di kawasan gunung Bromo. Perjalanan ditempuh kira - kira satu jam dengan medan yang cukup ekstrem diselingi dengan pemandangan indah pegunungan di luar. Dan mendekati desa cemorolawang macet luar biasa karena jalannya cukup sempit hanya muat 2 mobil dari arah berlawanan. Ditambah lagi ada mobil yang parkir di depan hotel atau homestay yang tidak punya lahan parkir. Jadilah mobil yang hendak naik ke kawasan harus menunggu semua mobil yang hendak turun.

Di dalam elf kami sempat bertanya kepada sopir mengenai penginapan di Cemorolawang. Karena semua hotel atau homestay yang kami dapat nomor telepon di internet full semua. Strategi bertanya yang salah karena tidak semua homestay ngetren di internet. Jadilah ketika kami tiba di Cemorolawang, tas ransel yang ditaruh di atas kap mobil elf tidak diturunkan oleh sopir dan kernetnya. Ternyata mereka bermaksud mencarikan kami penginapan bersama - sama dengan bule - bule yang sudah jelas duitnya lebih banyak dari kami. Untunglah Ika berinisiatif tiba - tiba turun dari mobil dan mengikuti penumpang elf lain yang sudah dapat homestay melalui traveloka. Akhirnya kami dapat homestay Tengger Permai bertarif 150ribu semalam, tapi kami dapat 180ribu karena dibodohin calo. Nggak papalah daripada 250ribu tarif dari sopir elf. Saran saya kalau belum dapat penginapan tidak usah bilang siapa - siapa. Bilang saja sudah dapat, terus sampai di Cemorolawang cari sendiri dengan menemui pemilik homestay langsung. Cukup banyak hotel, hostel maupun homestay disana. Dan juga memang lebih baik nginep di Cemorolawang karena elf untuk balik ke Surabaya basisnya disana. Dan berangkat hanya kalau penumpangnya sudah penuh. Karena ada bule yang menginap di Yoschi's, hotel inceran saya, yang agak jauh dari Cemorolawang melambaikan tangan ke elf kami yang turun. Tentu saja ditolak, sudah full sih.

Suasana di Cemorolawang ramai. Banyak warung jadi tidak usah khawatir tidak bisa makan. Di desa ini pula sudah bisa lihat dengan jelas gunung Batok dan Bromo yang mengeluarkan asap. Mempesona. Maklum tidak pernah lihat gunung dalam jarak lebih dekat dari ini.

Setelah dapat penginapan kami cari Jeep yang bisa membawa kami ke gunung Penanjakan untuk melihat sunrise. Dapat harga 125rb per orang untuk dua lokasi yaitu Penanjakan dan kawah Bromo. Dari hasil ngobrol dengan sesama penginap mereka dapat 750ribu untuk 6 orang untuk 4 lokasi, Penanjakan, kawah Bromo, Padang Savana dan bukit Teletubbies. Alasan dari Pak Muchsin, calo jeep nya karena kami cuma 2 orang jadi dia yang carikan teman sharing. Jadi dia lebih ribet. Yowes lah.

Kami dijemput jam setengah empat pagi untuk dibawa ke Penanjakan. Eh di jeep ternyata kami bersama dengan 2 orang cewek cowok dari Jakarta yang naik elf bersama kami dimana dari merekalah kami dapat nomor calo jeep ini. Dan mereka dikenakan 135ribu per orang. Merasa beruntung dong saya hehehe...
 2 orang lagi di jeep adalah bule dari Belanda sepertinya. Dari bahasanya sih gitu tapi entahlah. Btw sepertinya bule itu sudah jadi kebiasaan selalu ngomong "good morning" sama orang lain. Jadi bales ya sapaan mereka meskipun enakan juga " Assalamualaikum."

Jeep melaju naik kemudian sempat juga lewat tempat jalan berpasir. Nggak kelihatan karena gelap. Debu berterbangan kena lampu jeep. Banyak yang naik motor. Susah sekali melewati pasir tapi tetap fight. No problemo, cowok sih. Kalau cewek sudah pasti sudah teriak minta tolong hihihih..

Sampai di suatu tempat yang katanya Penanjakan I jeep berhenti. Sudah banyak orang disana. Masih gelap. Semua menunggu sunrise. Karena keasyikan lihat anak kecil lucu berjaket tebal saya jadi gak lihat matahari secara bertahap naik. Tiba - tiba sudah full aja di ufuk timur. Yacchhh.... Sinarnya menyapu padang pasir tempat gunung Bromo dan Batok bersemayam. Gunung yang tadinya nggak kelihatan, jadi terlihat samar - samar dan  kemudian terlihat jelas dikelilingi warna biru dan oranye. Indah sekali.

Setelah puas melihat sunrise, jeep kemudian turun untuk menuju kawah Bromo. Jeep hanya boleh membawa penumpang di area tertentu. Karena untuk mendekati tangga kawah Bromo itu jatah rejeki untuk yang punya kuda. Dari parkir Jeep ke tangga kawah jalannya sudah naik dan cukup jauh. Belum naik tangga menuju kawah. Saya sadar kekuatan saya tidak sebesar itu hehehe.. Tapi tidak ada salahnya saya mencoba kan. Tanpa kuda yang bertarif 50rb untuk naik saja, saya berjalan naik menuju kawah gunung Bromo. Hasilnya mau pingsan saya. Mau mati rasanya. Meskipun sudah berkali - kali istirahat hahahaha... Tapi alhamdulillah akhirnya sampai dengan selamat di atas gunung Bromo untuk melongok kawahnya yang berasap.

Setelah puas lihat kawah saya turun. Kalau turun sih enteng hehehe... No high power needed hehehe...
Setelah itu kami diantar jeep kembali ke penginapan. Muka rasanya kotor kena debu dan kotoran kuda kering yang beterbangan. Mandi dengan air dingin yang menggigit kulit karena kamar mandi yang ada shower air hangat lagi dipakai.

Setelah makan dan jalan - jalan sebentar di desa kami pulang naik elf lagi, yang kernetnya sampai nyamperin ke penginapan karena kami agak lama kan harus packing dulu. Elf itu nungguin kami karena penumpangnya kurang hehehe... Tarifnya sama 35ribu per orang. Dari 16 penumpang cuma 5 yang lokal. Berasa jadi orang asing di negeri sendiri deh hehehe....

Perjalanan pulang nggak ada macet seperti waktu berangkat. Lancar sampai terminal Probolinggo. Sampai terminal naik bus patas Mila 30ribu per orang. Kalau mau yang nggak patas cuma 15ribu. 2 jam kemudian sampai di Terminal Bungurasih. Pulang dengan pikiran fresh karena mata dan otak sudah lihat yang indah - indah hehe... Ini foto - fotonya ya.









Sabtu, 20 Oktober 2012

Seru di Karimunjawa.. :)


Oke tulisan kali ini tentang liburanku ke Kepulauan Karimunjawa ya. Aku kesana berdua ama adik pas libur lebaran 2012. Baiklah perjalanan dimulai dari terminal Bungurasih, dimana bus yang aku naiki untuk menuju Jepara awal berangkat di terminal itu. Setelah parkir sepeda motor menginap di Bungurasih kami langsung menuju tempat tunggu bus. Oya bus yang langsung ke Jepara hanya ada satu bus yaitu Bus Indonesia. Keberangkatan jam 20.00. Tips buat kamu kalau naik bus ini kalau sudah dekat jam keberangkatan datangi aja bus ini di tempat parkir karena kalau cuma nunggu aja kemungkinan bus sudah penuh ketika datang ke terminal keberangkatan. 

Bus Indonesia berangkat ke Jepara tepat pukul 20.00. Tarifnya 90.000 harga lebaran. Kalau hari biasa 65.000. Di Tuban bus ini berhenti untuk menjamu penumpang dengan makan. Terus terang aja makanan nya rasa biasa aja. Di bawah standar lidahku lah. Setelah makan bus melaju lagi. Kira kira pukul 02.00 bus tiba di terminal Jepara. Terminal Jepara pukul 02.00 suasana sepiiiiiii….. Jelas aja aku bingung mau kemana. Untunglah pak sopir bus berinisiatif membangunkan tukang becak motor yang tinggal di terminal tersebut. Jadilah kita diantar ke homestay Kota Baru dengan ongkos 20.000. Sampai di homestay jelas masih tutup, tapi tukang becak nyuruh aku ketuk-ketuk pintu. Akhirnya pintu dibuka. Aku bilang bahwa sudah booking dan langsung dipersilahkan masuk. Ngantuk, kami pun langsung tidur. 

Sekitar pagi aku mendengar suara yang ramai. Ternyata homestay tempat aku menginap berada di kawasan wisata pantai kartini. Jelas aja aku gak tahu karena waktu perjalanan di homestay kan malam, sepi. Pagi itu aku langsung aja bayar biaya menginap untuk satu malam. Harusnya tarifnya adalah Rp.100.000 harga lebaran tapi karena aku tiba di penginapan dini hari jadi kena charge tambahan 50.000 jadi aku bayar Rp.150.000. Hari pertama di Jepara aku buat keliling-keliling kota dengan sewa sepeda motor Rp.40.000. Aku sempat mengunjungi museum kartini, alun-alun. Menurutku tak ada yang istimewa dari kota ini. 

Hari kedua pagi-pagi sekali aku bersiap menuju pelabuhan kartini yang dekat dari homestay, cukup jalan kaki saja. Ternyata suasana pelabuhan padat tapi tertib. Parkir pelabuhan sampai penuh mobil-mobil. Aku menuju warung bu Diah yang digunakan sebagai meeting point sambil nunggu pihak tur yang beli tiket kapal muria. Masakannya enak. Banyak bule euy. Menurut info yang kuterima kapal Muria biasanya berangkat jam 8 pagi tapi bisa juga sebelum itu kalau penumpang sudah penuh. Tapi yang terjadi waktu berlalu hingga jam 9 dan tidak ada tanda-tanda pihak tur membawa tiket untuk kami para peserta. Tiba - tiba terdengar pengumuman kapal muria ditunda keberangkatannya karena gelombang tinggi. Baiklah aku tunggu. Namun hanya berselang 1 jam ada pengumuman lagi kalau kapal muria tidak jadi berangkat dan akan berangkat keesekon hari. What…. masalah ini, masa aku harus nunggu sampai besok lagi. Tambah biaya dunk…. Gelisahlah semua calon penumpang. Dan dari pihak tur didapat informasi kalau dari pagi ternyata loket tidak dibuka meskipun sudah banyak yang antri. Hmft…. Lah gitu suruh aku cepet-cepet ke pelabuhan, tau gitu aku leha-leha di homestay. Trus gimana dong ini.. 

Banyak para penumpang yang pergi, namun banyak juga yang tetap di tempat tunggunya masing-masing. Lantas ada desas-desus kalau info pembatalan hanya trik pelabuhan untuk mengurangi massa. Entahlah tapi ternyata sekitar jam 1 siang pihak tur menyatakan kalau loket dibuka dan berbondon-bondonglah para pemburu tiket menuju loket. Ternyata harga tiket kapal Muria Rp.30.000. Dan akhirnya kapal menuju Karimunjawa berangkat juga sekitar jam 2 siang. Kapal Muria yang membawaku berjalan pelan menuju pulau Karimun. Ternyata memang banyak gelombang. Dan aku yang duduk di lantai dua kapal mabok berat hingga rasanya mau mati. Tapi anehnya begitu diumumkan bahwa kapal akan berlabuh 15 menit lagi, aku merasa hidup lagi hehehe… Sampai di pulau sekitar pukul 8 lebih, jadi enggak tau gimana wujudnya pulau itu untuk pertama kali. 

Dan ternyata pulau karimunjawa memang indah. Itu aku ketahui ketika pagi hari untuk keliling pulau-pulau dengan naik kapal nelayan. Banyak cerita seru yang aku alami disana. Baiklah aku ceritkan ya. Kebetulan rombonganku banyak asingnya. Ada yang dari jepang, cina dan kulit putih. Namanya bule. Yang cewek ya gitulah bajunya. Dan yang pegang kemudi kapal mungkin orang baru jadi agak gak tau arah. Jadi ketika penunjuk arah melambai-lambaikan tangan sebagai instruksi untuk berbelok si “supir” gak ada respon. Dan ternyata si supir itu kehalang sama bule berbikini yang berdiri tepat di depannyanya (supir kapal ada di bagian belakang kapal). Hahaha…. orangnya ketutupan pantat dan seisi kapal tertawa. Dan ketika kita berjalan-jalan di air yang dangkal, ada satu cewek bule yang tiba-tiba menjerit dan ternyata kakinya udah berdarah aja. Sepertinya digigit kepiting atau binatang air apalah. Kasihan.. Pokoknya seru sekali di karimunjawa, dan disana indaaaaahhhh sekali. 

Aku tidak bisa mengingat nama nama pulau yang kukunjungi. Ada pulau yang berpenghuni dan ada pula yang tak berpanghuni. Untuk makan siang kami mendarat di sebuah pulau tak berpenghuni. Kru kapal membakar ikan yang sudah di persiapkan. Sementara mereka memasak kami berkelililng pulau. Banyak juga rombongan kapal lain. Air laut di pulau-pulau bersih sekali, seperti air pdam di kamar mandi hehehe... Dan pasirnya putih bersih. Betul-betul enak buat berendam :). Namun patut disayangkan aku takut buat belajar snorkeling. Bodoh banget dah. Sudah pake pelampung mana mungkin sih tenggelam. Kalau pulau yang berpenghuni ada yang jual gorengan dan kelapa muda. Kami juga mengunjungi penangkaran hiu. Buat kalian yang belum pernah kesana, coba aja kesana. Apa-apa sudah gampang kok kesana. Meskipun gak pake jasa tour juga bisa. Penduduk disana sudah sadar wisata.

Sekarang yang kuceritakan kemudian adalah perjalanan pulang. Karena lebaran jadi ada kapal Muria yang kembali ke Jepara pada malam hari. Aku sudah menyerah pasrah karena teringat pada waktu berangkat, sukses mengeluarkan semua isi perutku. Tapi ternyata aku lebih beruntung. Aku memilih tempat di dek kapal paling bawah, tidak naik ke dek yang ada kursinya. Mungkin biasanya tempat ini buat tumpukan sayur-sayur dan kendaraan. Tapi tempatnya luas dan kru kapal menggelar terpal untuk tidur. Banyak juga yang memilih tidur disini. Jadi seperti ikan pindang yang tidak teratur :). Dan ajaib aku tidur seperti berada di rumah sendiri. Tidak terasa ada gelombang. Dan sampai di Jepara pukul 05.00 pagi dalam keadaan segar bugar. 

Sampai jumpa lagi Karimun..... :)




Selasa, 22 Mei 2012

Ternyata Bahasa Inggrisku Masih Jelek :)

Sebelum berangkat ke luar negeri aku coba untuk belajar bahasa Inggris sebab katanya kalau ke Malaysia atau Singapura akan direspek kalo kita make bahasa Inggris. Dari mulai membaca-baca buku berbahasa Inggris, dengar musik bahasa Inggris (yang ini sih bukan cuma mau ke luar negeri aja hehe...) sampai ngajak teman ngomong beringgris ria, tapi sayang yang terakhir cuma sedikit yang mau diajak, atau lebih tepatnya cuma satu yaitu @Arofah Artimaharani.

Dan hasilnya terbukti waktu sampai di tujuan ternyata kutahu, inggrisanku masih juelek hahaha... Ini buktinya:

1. Di bus malam dari Kuala Lumpur ke Singapura, kan aku cerita kalau sempat sakit, nah ternyata di bus itu ada seorang mbak2 tour leader dia deketin aku mungkin kasihan. Dia tanya kira2 (detilnya sudah lupa) "do you go to Singapore?" kujawab "Yes, you go to Singapore too?" Dia jawab "Yes". Dari sini lancar. Nah waktu isi kartu imigrasi Singapore ada kolom isian "No Vessel/ Flight" aku bingung diisi nomor apa ya ini, aku tulis aja dengan ragu Air Asia, ragu karena Air Asia ku kan pp ke dan dari KL. Mbak itu lihat dia menggelengkan kepala, tandanya bukan itu isinya, trus dia pergi lalu balik lagi. Lalu dia bilang "e eitch eitch", aku gak mudeng blas apa maksudnya jadi aku bengong. Trus dia tulis di formnya dia "AHH ....(nopol bus)" Oalah mbak bilang tentang huruf tho.... Aduh bego baget aku.

2. Waktu di masjid Sultan sama orang india/arab itu. Aku sudah cerita dia kasih jeruk dan apel kan. Aku mau bilang "Tidak usah repot-repot" apa ya inggrisnya. Aku bilang "don't be busy for me" Wonge gak ngerti pek. Aduh susah banget aku ngomong sama orang ini, sampai aku gerak2kan tangan dan berpikir. Bisa kalian bayangin kan. Akhirnya yang keluar dari mulutku " I dont want to disturb you" Alhamdulillah orange ngerti dan bilang "No, no disturb"

3. Oh ya flashback ya, waktu masih di KL mau booking hostel. Sebenarnya aku mau tanya ada kamar yang dormitory nggak. Masak aku bilang "Dormitory wonten??" hahaha.... dasar wong jowo....

4. Waktu nyapa cowok bule bermata biru. Waktu itu aku sama dia lagi berdiri depan hostel di Singapura. Aku lagi nunggu adikku yang masih di dalam, rencananya kami mau jalan. Perasaanku nggak enak kok dieman aja. Akhirnya aku sapa " Where are you come from" (kayaknya salah ya inggrisnya?) Dia jawab dengan senyum menyenangkan "I'm from France. And You?" Aku jawab "Indonesia" Dia bilang "Ah, Indonesia wesewes wesewes wesewes..... " Bagian yang ku mengerti adalah dia dari Perancis dan selanjutnya aku nggak tahu dia bilang apa. Dan aku cuma bilang yes sambil senyum-senyum. Dan bagian terakhir yang aku mengerti adalah dia bilang "Enjoy your day" dan aku bilang "Bye". Kesimpulannya: ternyata listening ku payah.

5. Yang ini bikin senang karena ada yang bertanya padaku dan aku jawab dengan benar. Waktu antri tiket "Song of The Sea" seorang bapak bule bertanya padaku "Is this for Sentosa Express?" Aku kaget ditanyain "Yes, oh No. Sentosa Express there" sambil nunjuk tempat beli tiket Sentosa Express. Yeah senangnya bisa jawab benar hihihihi....

Kesimpulannya kalau bisa Inggris memang enak, kita bisa ngobrol banyak, dan orang yang mau ngajak kita ngomong ggak ragu2 apakah kita bisa diajak ngobrol nggak. Tapi waktu disana aku mendengar banyak bahasa di kupingku, inggris, melayu, india, mungkin juga perancis. Menarik sekali ketika aku ngobrol dengan adikku pake suroboyoan tanpa ragu. :)

Maha Besar Allah yang menciptakan manusia berbangsa-bangsa dengan bahasanya masing-masing.

Minggu, 20 Mei 2012

Serba Serbi Perjalanan :)


Berbeda kalau kita pergi dengan travel agent yang semua sudah siap dan kita tinggal duduk diam diurusin, kalau pergi dengan planning sendiri ada saja cerita yang unik, aneh dan menjengkelkan sesaat walaupun kalau sudah lewat terasa lucu sekali. Dan yang pasti semua bikin kita belajar terus dan terus.
 Berikut ini serba - serbi perjalananku dari Surabaya ke Kuala Lumpur dan Singapura.

-        Ternyata Air Asia itu pelit banget, masa orang yang booking tiket plus pesan makan, minumnya air mineral gelas yang gelasnya itu nggak tahu gimana ukurannya itu bisa separo ukuran normal. Sampai geleng- geleng, ada ya gelas ukurannya segitu. Gak kesereten ta seng mangan.

-        Waktu di imigrasi baik di Malaysia maupun di Singapura lancar banget, nggak ditanyain macam-macam bahkan ada yang cuma lihat paspor trus langsung dicap gak pake ba bi bu.

-        Waktu tanya seorang ibu alamat Jl Pudu Lama, dengan baik ibu itu menjelaskan dengan sabar tapi aku nggak paham blas sama yang diomongkan, ternyata walau sama2 bahasa melayu tetap perlu terjemahan kayak nonton Upin dan Ipin.

-        Sempat terpikir di otak kalau tanya jalan jangan sampai sama orang india, karena kalau ditanyain ndlahom dan gak jelas, tapi ternyata semua gak bisa digeneralisasi seperti itu, waktu cari masjid pas tiba di Singapura dini hari yang nunjukin satpam perempuan india. Dan yang kasih tau terminal bus yang menuju Johor Baru ya dari etnis india dan dia nyuruh aku jalan dibelakangnya ngikutin dia ke terminal padahal tujuan dia nggak kesitu.

-        Sambil nunggu jam 6 pagi waktu operasional MRT Singapura dan sehabis mandi dan sholat subuh di masjid Sultan, aku putuskan untuk tiduran di bangku beton samping masjid karena sudah tertulis tidak boleh tidur di dalam masjid. Kemudian aku didekati sama kayak yang jaga masjid. Dia punya wajah agak arab agak india gitu, dia nyuruh aku dan adikku naik ke lantai 3 karena disana bisa tidur. Ya mungkin dia kasian kali ya liat cewek tidur di bangku beton. Lagi enak tiduran eh dia tiba-tiba naik ke lantai tiga bikin kita kaget dan secepat kilat pikiran bertanya, mau apa dia kok naik2 sudah tau ada cewek tidur!. Olala ternyata dia kasih apel sama jeruk. Lalu dia turun dan kita siap2 tidur lagi.  Eh gak taunya dia naik lagi. Aduh orang ini maksudnya apa katanya tadi supaya bisa tidur kok naik-naik terus sih. Dia terus tanya-tanya darimana, mau apa, apa ada teman, mau menginap dimana padahal tadi di depan masjid dia sudah banyak tanya kan. Apa bahasa inggrisku kurang jelas habisnya dia gak bisa melayu. Sampai akhirnya dia benar-benar turun dan gak lama aku putuskan untuk pergi aja dari situ karena nggak nyaman. Di bawah aku ternyata lihat dia sedang lihatin jalan raya. Entah apa yang dipikirkan. Biar dia agak menjengkelkan aku putuskan untuk tanya namanya dan say thanks gimana2 dia udah kasih apel dan jeruk. Dan tiba-tiba muncul di pikiran untuk menukar uangku ke dia barangkali dia punya uang kecil atau koin. Eh apa memang bahasa inggrisku kacau sekali ya sehingga dia nggak ngerti masa dia malah mau kasih uang ke aku dan adikku. Walah wes gak lama-lama aku buru-buru say thanks dan cepat pergi. Uangnya gak kuambil lah wong aku ada kok. Apa tampangku waktu itu begitu memelas ya…..

-        Jalan-jalan di Singapura itu gampang banget. Tapi kalau ngandalin MRT terus kita gak tahu suasana kota karena MRT semua di bawah tanah. Tapi memang aku milih itu karena sebelumnya gak belajar tentang rute bus. Oh ya kemana mana aku bawa peta.

-        Waktu lagi nunggu MRT pernah di sapa seorang bapak-bapak. Tanya kita dari mana. Yang akhirnya dia cerita kalau sudah bercerai dengan istrinya gara-gara berbeda agama. Dan sampai sekarang belum menikah lagi karena trauma. Trus kita dikasih nomor telepon supaya kalau kita perlu kemana mana di Singapura bisa telepon dia. Maksudnya apa ya pak, apa Bapak travel agent atau sopir taxi? Hehehehe…

-        Waktu jalan nyari platformnya MRT jurusan Marina Bay pernah kita dibarengi seorang anak muda dari Bangladesh yang terus ngajak ngobrol, tanya-tanya. Waktu sudah sampai platform yang dituju eh dia bilang ini bukan platformnya tapi masih disana. Terang aja aku ngeyel jelas sudah tertulis di sini tempatnya, dan aku sudah bilang bahwa aku punya peta, eh dianya minta nomor telepon, gak aku kasih, malah dia yang kasih ya udah aku catet aja, sesudah itu dia pergi. Menjengkelkan!

-        Banyak yang bilang air minum di Singapura bisa langsung diminum langsung dari keran, bahkan menurut pembantu rumah tangga asal Sulawesi di hostel yang aku sewa bisa dari keran kamar mandi sekalipun. Ehm akhirnya minum juga lah aku dari situ ternyata memang nggak bikin sakit perut sih tapi rasanya kurang segar. Jadi menurutku tetep enak beli air mineral. Segar.

-        Makanan yang aku rasakan di Singapura dan Malaysia enggak ada yang enak meskipun namanya nasi padang, nasi goreng atau mi goreng. Bumbunya rasa aneh. Bahkan nasi di KFC pun nggak putih sekali kayak di Indonesia. Agak kurang cocok rupanya aku sama masakan sana. Jadinya hari terakhir beli makanan tanpa bumbu. Jadi nasi, ayam goreng, ikan goreng, tahu goreng. Yang aman-aman aja. Saran aku bawa aja mi dari Indonesia atau kalau pergi berdua atau dengan beberapa teman beli satu dulu buat dicicip, kalau enak baru beli lagi.

-        Untuk urusan transportasi public Malaysia dan Singapura jauh lebih maju dari Indonesia. Apalagi Singapura yang MRT nya cepat, bersih, nyaman dan terintegrasi. Malaysia pun meniru Singapura. Yah kalau meniru hal yang baik kenapa enggak ya.

Kamis, 17 Mei 2012

Rute dan Biaya Perjalanan Surabaya - KL - Singapura :)

Buat yang pengen tahu rute jalan-jalan ku ke Kuala Lumpur dan Singapore beserta rincian biayanya, nih aku bagi-bagi info ya siapa tahu bisa jadi referensi buat yang pengen hehehe…. (terbukti banyak yang nanya lho hehehe…)
  1. Tiket Air Asia Surabaya - Kuala Lumpur - Surabaya Rp.598.000,- / orang ditambah airport tax Juanda Rp.150.000,-. Untuk yang di Kuala Lumpur sudah nggak bayar airport tax lagi karena sudah termasuk harga tiket. Tiket dibooking sejak Desember 2011 untuk berangkat  Mei 2012. 
  2. Parkir Motor Juanda Rp.1500,-. Parkir menginap Rp.5.000,-/hari selama 3 hari dibayar waktu pulang.
  3.  Berangkat dari Juanda hari Jumat11 Mei 2012 pukul 11.45 tiba 15.00 di Low Cost Carrier Terminal (LCCT) Kuala Lumpur langsung antri imigrasi yang panjaaaaanngg tapi cepat kok karena petugasnya banyak. Selesai urusan imigrasi, menuju depan bandara yang sudah banyak bus tujuan KL Sentral. Bus ini ongkosnya RM 8,-/orang. Dari KL Sentral lalu naik monorel ke Stasiun Puduraya karena penginapan temanku yang mau fokus keliling Kuala Lumpur dan sekitarnya ada di Jl Pudu Lama, dekat sekali dengan Stasiun jadi jalan kaki cukup. Oh ya monorel dari KL Sentral - Puduraya RM 1,2
  4. Mandi dan istirahat sebentar numpang di kamar yang disewa teman dan booking untuk menginap di hostel yang sama untuk hari Minggu. Sewanya RM 55,-/kamar untuk 2 orang bayarnya kalau pulang. Kamar yang aku booking kamar mandi luar, pake kipas angin, nggak ada AC. Makan pagi dapat dari penginapan berupa roti, teh, kopi.
  5. Makan di daerah Chinatown +RM 7,- / orang. Mi gorengnya enggak enak, jadi mbuang, nasi gorengnya enggak enak tapi bisa dimakan karena ada ikan teri yang gurih. Lemon ice nya enak, segar, lemonnya kecil gitu lucu, seger banget deh lemon ice nya J
  6. Pukul 23.00 berangkat ke Singapore naik bus dari Stasiun Puduraya RM 45,- /orang. Penumpangnya cuma kira-kira 8 orang sama sopir dan kernet. Sempat terkejut karena perkiraan harganya cuma RM 35,- tapi ternyata yang RM 35 ini berangkat dari stasiun Bandar Tasik Selatan dan turunnya cuma di perbatasan Singapore aja sedangkan yang RM 45,- ini kayak bus wisata dan turunnya masuk jauh ke dalam Singapore tepatnya di Beach Road. Jadi gak papa lah ya. Bus ini dalam perjalanan berhenti 2x untuk istirahat dan di dalamnya AC nya kenceng sekali, duingin, dan untuk pertama kalinya aku sakit karena gak tahan dingin. Aku batuk-batuk, muntah, mabok berat. Kasian deh, udah gitu harus turun naik bus buat antri imigrasi lagi. Oh ya waktu pemeriksaan saat turun bus keluar imigrasi Malaysia dan masuk Imigrasi Singapore kita ditungguin bus nya tapi kalau bisa cepat aja dan pilih yang antrian nggak panjang.
  7. Kira-kira pukul 03.30 pagi sampai di Beach Road, Singapore. Jalanan masih sepi.  Transportasi yang ada cuma Taxi dan aku putuskan untuk cari masjid dulu buat bersih2 dan sholat subuh. Dan masjid terdekat namanya masjid Sultan. Oke deh karena aku full sehari semalam di Singapore jadi langsung aja aku rinci biaya2 nya aja ya.

Rincian biaya ini untuk 2 orang ya selain tiket pesawat dan oleh-oleh :
-        Parkir juanda dari 11 Mei - 14 Mei 2012                            Rp.16.500,-
-        1 Air Club 600ml di Juanda                                                Rp.  6.000,-
-        1 Makan Nasi Lemak Ayam + Club 330 ml di pesawat      Rp.48.000,-
-        2 tiket Bus dari LCCT - KL Sentral@RM8                                            RM 16
-        2 tiket Monorel KL Sentral - Puduraya                                                 RM   2.4
-        Makan Minum di Chinatown 2 orang                                                   RM 13
-        SIM Card Digi + Voucher isi ulang, telp ke Indonesia murah               RM 20
-        1 Botol Besar Air Mineral                                                                     RM   2.5
-        1 Roti Pandan                                                                                      RM   3.5
-        2 Tiket Bus Malam Stasiun Puduraya - Beach Road, Singapore         RM 90
-        2 Tiket MRT Stasiun Lavender - Fahrer Park                                            $ 2.8
(menuju penginapan Ali’s Nest di Roberts Lane dekat sekali dgn Stasiun MRT)
-        Hostel Ali’s Nest (private room u/2 orang)                                                $40
(Fasilitas makan pagi roti, free kopi teh, kipas angin, ac, shared bathroom) 
-        2 Tiket MRT Fahrer Park - Raffless Place (menuju patung merlion)         $ 2.8
-        2 Ice Cream Walls (yg jual kakek nenek,enak banget es nya)                 $  2.4
-        2 Tiket MRT Raffless Place - Orchard (menuju orchard road)                  $  2.6
-        2 Makan masakan jepang di Lucky Plaza + Minum Es                            $14.3
-        2 Tiket MRT Orchard - Fahrer Park (menuju hostel buat istirahat)           $  2.8
-        2 Tiket MRT Fahrer Park - Harbour Front                                                 $  3.4
(menuju vivo city mall dimana terdapat monorel yang menuju Sentosa Island)
-        2 Tiket Sentosa Express PP, kereta monorel ke Sentosa Island yang didalamnya
ada banyak atraksi dan permainan di antaranya Universal Studios dan
Song of The Sea serta ada pantainya juga                                                         $ 6
-        2 Tiket Song of The Sea, pertunjukan laser yang spektakuler                  $20
-        2 Tiket MRT Harbour Front - Fahrer Park (pulang penginapan)               $  3.4
-        2 Makan + Minum nasi padang di Mustafa Center, dekat penginapan     $12,4
-        2 Tiket Bus Causeway Link dari JB Bus Stop ke Terminal Larkin di Johor Bahru $4,8
(perjalanan kembali ke kuala lumpur, sebenarnya ada bus langsung dari Singapore ke Kuala Lumpur tapi aku gak milih ini karena mahal katanya sampai $28/per orang. Jadi aku milih ke Johor Bahru dulu yang merupakan perbatasan Malaysia).
-        1 MCD Double Chesse Burger, Kentang, Coca Cola                              RM  7.3
-        2 tiket Bus Terminal Larkin - Terminal Bandar Tasik Selatan                  RM 62
-        2 tiket kereta api LRT Stasiun Bandar Tasik S - KL Sentral                    RM   2
-        2 Air Mineral Besar                                                                                  RM  5
-        2 KFC Chicken Rice                                                                                RM 11,2
-        2 tiket monorel KL Sentral - KLCC (menuju menara kembar Petronas) RM   2,4
-        2 tiket monorel KLCC -  KL Sentral (pulang ke hostel)                           RM   2,4
-        2 tiket monorel KL Sentral - Puduraya                                                    RM   2,4
-        1 Bungkus Nasi, Ayam Goreng, Ikan Goreng, Tahu, Lemon Ice            RM   7
-        1 Kamar di Hostel Step Inn Guest House untuk 1 malam                       RM 55
-        2 Tiket monorel Puduraya - KL Sentral, perjalanan pulang                     RM   2.4
-        2 Tiket Bus KL Sentral ke Bandara LCCT                                                RM 16

(kalau memilih naik taksi dari penginapan ke bandara bisa, biayanya RM 100 untuk 4 orang)

Total = Rp.70.500,- + RM 322,5 + SGD 117,7 dengan kurs RM 1=Rp.3010,- dan SGD 1=Rp7.400 totalnya adalah Rp.1.912.205,-
Selesai disini rincian biayanya ya. Biaya yg dikeluarkan bisa saja berbeda dari orang satu dengan yang lain. Semoga bisa jadi referensi.