Sebelum
berangkat ke luar negeri aku coba untuk belajar bahasa Inggris sebab katanya
kalau ke Malaysia atau Singapura akan direspek kalo kita make bahasa Inggris.
Dari mulai membaca-baca buku berbahasa Inggris, dengar musik bahasa Inggris
(yang ini sih bukan cuma mau ke luar negeri aja hehe...) sampai ngajak teman
ngomong beringgris ria, tapi sayang yang terakhir cuma sedikit yang mau diajak,
atau lebih tepatnya cuma satu yaitu @Arofah Artimaharani.
Dan
hasilnya terbukti waktu sampai di tujuan ternyata kutahu, inggrisanku masih
juelek hahaha... Ini buktinya:
1.
Di bus malam dari Kuala Lumpur ke Singapura, kan aku cerita kalau sempat sakit,
nah ternyata di bus itu ada seorang mbak2 tour leader dia deketin aku mungkin
kasihan. Dia tanya kira2 (detilnya sudah lupa) "do you go to
Singapore?" kujawab "Yes, you go to Singapore too?" Dia jawab
"Yes". Dari sini lancar. Nah waktu isi kartu imigrasi Singapore ada
kolom isian "No Vessel/ Flight" aku bingung diisi nomor apa ya ini,
aku tulis aja dengan ragu Air Asia, ragu karena Air Asia ku kan pp ke dan dari
KL. Mbak itu lihat dia menggelengkan kepala, tandanya bukan itu isinya, trus
dia pergi lalu balik lagi. Lalu dia bilang "e eitch eitch", aku gak
mudeng blas apa maksudnya jadi aku bengong. Trus dia tulis di formnya dia
"AHH ....(nopol bus)" Oalah mbak bilang tentang huruf tho.... Aduh
bego baget aku.
2.
Waktu di masjid Sultan sama orang india/arab itu. Aku sudah cerita dia kasih
jeruk dan apel kan. Aku mau bilang "Tidak usah repot-repot" apa ya
inggrisnya. Aku bilang "don't be busy for me" Wonge gak ngerti pek.
Aduh susah banget aku ngomong sama orang ini, sampai aku gerak2kan tangan dan
berpikir. Bisa kalian bayangin kan. Akhirnya yang keluar dari mulutku " I
dont want to disturb you" Alhamdulillah orange ngerti dan bilang "No,
no disturb"
3.
Oh ya flashback ya, waktu masih di KL mau booking hostel. Sebenarnya aku mau
tanya ada kamar yang dormitory nggak. Masak aku bilang "Dormitory
wonten??" hahaha.... dasar wong jowo....
4.
Waktu nyapa cowok bule bermata biru. Waktu itu aku sama dia lagi berdiri depan
hostel di Singapura. Aku lagi nunggu adikku yang masih di dalam, rencananya
kami mau jalan. Perasaanku nggak enak kok dieman aja. Akhirnya aku sapa
" Where are you come from" (kayaknya salah ya inggrisnya?) Dia jawab
dengan senyum menyenangkan "I'm from France. And You?" Aku jawab
"Indonesia" Dia bilang "Ah, Indonesia wesewes wesewes wesewes.....
" Bagian yang ku mengerti adalah dia dari Perancis dan selanjutnya aku
nggak tahu dia bilang apa. Dan aku cuma bilang yes sambil senyum-senyum. Dan
bagian terakhir yang aku mengerti adalah dia bilang "Enjoy your day"
dan aku bilang "Bye". Kesimpulannya: ternyata listening ku payah.
5.
Yang ini bikin senang karena ada yang bertanya padaku dan aku jawab dengan
benar. Waktu antri tiket "Song of The Sea" seorang bapak bule
bertanya padaku "Is this for Sentosa Express?" Aku kaget ditanyain
"Yes, oh No. Sentosa Express there" sambil nunjuk tempat beli tiket Sentosa Express. Yeah senangnya bisa jawab benar
hihihihi....
Kesimpulannya
kalau bisa Inggris memang enak, kita bisa ngobrol banyak, dan orang yang mau
ngajak kita ngomong ggak ragu2 apakah kita bisa diajak ngobrol nggak. Tapi
waktu disana aku mendengar banyak bahasa di kupingku, inggris, melayu, india,
mungkin juga perancis. Menarik sekali ketika aku ngobrol dengan adikku pake
suroboyoan tanpa ragu. :)
Maha
Besar Allah yang menciptakan manusia berbangsa-bangsa dengan bahasanya
masing-masing.